Tuesday, January 29, 2013

Jorok dan Bahayanya Restoran Cepat Saji

Seberapa jorok restoran cepat saji?

Seorang karyawan Mc.Donald’s di South Carolina meludah ke dalam dua cangkir es teh manis yang dikembalikan pengunjung karena kurang manis. Sebuah video menunjukkan, karyawan itu membungkuk di depan cangkir sebelum menyerahkan cangkir itu kembali.
Pihak Mc.Donalds mengakui terdapat lendir di dalam es teh manis. Si karyawan pun ditangkap atas tuduhan memasukkan bahan berbahaya ke dalam makanan. Insiden Mc.Donald’s itu seolah membuktikan kebenaran ungkapan “Jangan pernah bikin pelayan marah. Mereka bisa saja meracuni makanan kita.”(Sarah B. Weir, 2012)


Rahasia dapur
Anthony Bourdain, seorang koki, pernah menulis buku yang mengupas habis sisi kelam dunia kuliner lebih dari 10 tahun lalu. Buku itu amat bagus dijadikan panduan supaya kita tidak keracunan ketika sedang kencan. Bourdain menyibak pintu dapur dan mengungkapkan beberapa 'trik kotor' yang dilakukan restoran. Misalnya, menyaring abu rokok dari mentega yang dipakai untuk membuat saus, serta menyajikan daging sapi lama kepada pengunjung yang minta steak matang.

Bahaya makanan cepat saji
Tanpa bermaksud menunjuk hidung satu pihak tertentu, sebuah investigasi oleh NBC Dateline mengungkapkan 60 persen jaringan restoran telah melanggar kode etik kesehatan selama satu setengah tahun sebelum laporan itu dibuat.

Beberapa masalah kesehatan yang terjadi di waralaba seperti Mc.Donalds, Taco Bell, Wendy’s dan Burger King adalah masuknya tikus, serangga, dan kotoran lain ke dalam dapur, serta buruknya sanitasi karyawan. Mengingat 25 persen warga Amerika Serikat makan di resto cepat saji setiap hari, bayangkan betapa besarnya kemungkinan mereka terjangkit penyakit. The Huffington Post telah merilis katalog yang berisi laporan benda-benda “asing” dalam makanan cepat saji. Antara lain: telur lalat di kentang goreng Wendy’s, air liur di burger Whopper, dan plester berdarah di Pizza Hut, lalu tikus goreng di dalam keranjang Popeye’s

Bagaimana dengan restoran independen (yang tak tergabung dalam jaringan)? Bourdain mengatakan, dapur mereka kini lebih bersih dibanding dulu. “Kondisi pasar ikan, dan penanganan kualitas makanan secara umum, sekarang lebih baik,” katanya kepada WebMD. “Ada upaya menjaga kualitas di dapur-dapur yang dulu tidak ada.” Meski demikian, tidak ada restoran yang mampu mengendalikan tindakan impulsif karyawannya. Mungkin ada baiknya bila teh Anda kurang manis, tambahkan saja gula sendiri.

Selain itu, makanan cepat saji memang praktis dan bisa dinikmati oleh siapa saja. Namun perlu diketahui bahwa makanan cepat saji atau makanan instan (termasuk mie instan) merupakan salah satu jenis makanan penyebab obesitas dan sumber penyakit (diabetes, kanker, dsb)
Kenapa bisa demikian?
Karena kebanyakan makanan instan atau cepat saji mengandung bahan pengawet yang juga dapat menyebabkan lonjakan kadar leptin dalam tubuh, yang memicu keinginan makan terus-menerus dan obesitas.

Ingin sehat? Mulai pilih makanan yang sehat dan bergizi untuk tubuh. Selain sehat, dengan menjaga pola makan sehat, anda bisa memiliki berat badan ideal dan tentunya tampil lebih percaya diri.

No comments:

Post a Comment